Feeder, Bikin Pergi Kerja Makin Gampang dengan LRT Palembang

Siapa di sini yang rumahnya terletak di ujung kota Palembang?

*angkat tangan*

Sebagai masyarakat yang tinggal di Perumahan Nasional aka Perumnas yang mepet dengan kabupaten lain yaitu Kabupaten Banyuasin, tentu akses transportasi adalah hal yang paling penting. Bukannya nggak berstyukur memiliki angkutan kota, hanya saja, kadang ngetemnya itu loh. Belum lagi jika naik transportasi online, kadang bayarannya nggak ngotak.

Nah, baru-baru ini muncul sebuah program dari Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan yang jadi solusi permasalahn tersebut. Maklum, aku kan kerjanya di pertengahan kota. Otomatis butuh akses yang mudah juga dari kaum pinggiran seperti aku. Nah, solusi tersebut tak lain dan tak bukan adalah feeder.

Hmm, kira-kira apa sih feeder ini? Ada yang tahu?

 

Feeder, Si Pengumpan

Jika kalian pernah melihat sebuah mobil merah yang kecil di sekitaran kalian, ya, nggak salah. Itu adalah feeder. Menilik dari segi bahasa, feeder memiliki arti pengumpan. Nah, nggak jauh dari sana, terminologinya, feeder adalah kendaraan angkutan penumpang yang bertugas untuk mengantarkan penumpang yang jauh dari jangkauan kendaraan umum menuju stasiun LRT Palembang.

Berbeda dengan angkutan umum lainnya, trayek feeder telah ditentukan dengan titik/poin naik turunnya penumpang. Saat ini rute feeder hanya melayani dari dan ke LRT Asrama Haji dengan dua koridor yang telah dilayani.

Dilansir dari instagram Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan, rute feeder LERT Palembang koridor satu melintasi Daerah Talang Kelapa hingga Daerah Talang Buruk dengan panjang rute 20.4 Km! Sedangkan, rute feeder LRT Palembang koridor dua melintasi dartah Sematang Borang melewati Jalan Baru Bandara (Jl. Noerdin Panji) dengan panjang rute mencapai 40.2 Km! Hal ini sangat mengakomodasi kebutuhan daerah-daerah yang tidak memiliki trayek angkutan umum karena daerahnya cukup ‘pinggiran’.

Nah, feeder LRT Palembang ini berbentuk angkutan mobil yang dilengkapi fasilitas yang berbeda dengan angkutan umum biasa loh.

  1. Titik naik dan turun penumpang telah ada tempatnya.
  2. Mobil Full AC jadi nggak bikin panas.
  3. Nggak berdesakan karena kapasitas penumpang telah ditentukan.
  4. Harganya Rp 4.000 rupiah.
  5. Bisa bayar dengan QRIS atau kartu emoney.
  6. Udah ada dari pukul 05.00 WIB dengan banyak armada.

Nah jadi makin mudah kan?

 

Gampangnya Kerja Naik LRT Palembang

Seperti yang telah dibilang tadi, rumahku terletak di daerah pinggiran sehingga hanya ada satu akses ke tengah kota jika ingin naik angkutan umum. Nah dengan ada nya feeder ini, aku memiliki pilihan lain nih. Jadi makin enak apalagi untuk yang nggak diburu waktu. Cara naiknya pun mudah loh.

Pertama, aku cukup tunggu feeder di titik pemberhentian feeder. Untungnya titiknya tepat di depan lorong rumah aku. Jadi gampang kan?

Kedua, cukup tap atau scan di layar untuk bayar. Aku bisa pake aplikasi mobile bank, atau apapun aplikasi yang mendukung layanan QRIS. Aku sih pake aplikasi ojek online.

Ketiga, duduk santai sembari menikmati perjalanan menuju stasiun LRT Palembang Asrama Haji.

Keempat, jika sudah sampai, tentu langsung turun dan naik ke stasiun. Beli tiket LRT dan selesai.

Gampang banget kan? Hanya saja kekurangannya tentu spare waktu yang dibutuhkan cukup banyak. Untuk itu pastikan kamu nggak sedang buru-buru menggunakan layanan ini.

Selebihnya Feeder dari Dishub Sumatera Selatan ini adalah jawaban menuju Sumsel Mau untuk Semua. Sebab dengan begitu kita bebas untuk ngider bareng manghub ke manapun dan kapanpun. Benar bukan?

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *