Naek Kereta Yok!

Siapa yang sering banget healing ke luar daerah? Atau ternyata memiliki tugas ke luar daerah? Jika kamu adalah masyarakat Sumatera Selatan yang merupakan salah satu provinsi paling luas yang ada di Indonesia, moda transportasi yang paling direkomendasikan untuk dipakai untuk menuju antar kabupaten kota adalah kereta. Jika di Palembang sendiri ada kereta api ringan atau LRT, kereta antar daerah pun nggak mau kalah. Hal ini aku rekomendasikan setelah merasakan sendiri perbedaan menggunakan transportasi satu ini.

Namun sebelumnya, mari menjawab pertanyaan sejuta umat : emang apa sih enaknya naik kereta?

Moda transportasi kereta lebih banyak digunakan oleh para pengguna sebab dinilai lebih ekonomis sebagai pilihan kendaraan terbaik antar daerah di Provinsi Sumatyera Selatan. Transportasi darat ini memiliki banyak fans sebab banyak faktor seperti:

  1. Tidak akan macet sebab menggunakan jalur kereta sendiri.
  2. Lebih bisa terukur karena tepat waktu
  3. Lebih aman sebab yang boleh naik hanya yang memiliki tiket kereta
  4. Memiliki pemandangan yang bisa dinikmati
  5. Stasiunnya di tengah kota
  6. Harga tiket lebih murah.

Bagi aku sendiri, aku bisa dibilang jarang menggunakan kereta. Selain karena kebanyakan keluarga tinggal di kota Palembang, selebihnya aku lebih suka menggunakan mobil. Namun naik kereta bukan sepenuhnya asing buatku. Ketika ditugaskan ke luar kota, aku menggunakan moda transportasi ini. Dan aku terkejut.

Bukan Kereta yang Dulu

Anggapanku kereta adalah penuh sesak dengan orang. Belum lagi barang-barang yang berasal dari penumpang, wah udah bisa dibayangkan bagaimana sesaknya. Namun ternyata aku salah. Banyak sekali perubahan dari kereta yang aku rasakan. Perubahan itu dimulai langsung dari stasiun Kertapati Palembang. Terdapat banyak petugas yang dengan ramah melayani dan memberikan informasi. Tak jarang kulihat petugas juga membantu orang lanjut usia yang membutuhkan pertolongan. Tak lupa juga mereka dengan cekatan langsung menunjukkan jalan ke gerbong yang benar ketika hendak memasuki kereta.

Prosesnya yang kukira lambat pun ternyata cepat. Kursi-kursi yang kukira tak nyaman ternyata mampu membuat aku duduk betah sembari melihat pemandangan. Belum lagi kaki yang lebih lega dan gerbong yang bisa dibilang rapi dan bersih. Ini yang membuat pengalaman mengendarai kereta api ini menjadi pengalaman yang menyenangkan.

Seketika aku jadi berpikir, sejak terakhir naik kereta beberapa tahun lalu, baru kini perubahan yang kurasakan cukup signifikan. Stigma yang dahulu tidak mau naik kereta dapat dibantah dengan cepat sebab kenyamanan yang malah kudapat. Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan pastilah memiliki program yang dijalankan dengan baik dan benar. Buktinya progress itu semakin dan akan terus terasa. Perubahan ini merupakan hal positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat Sumatera Selatan khususnya bagi yang melakukan perjalanan ke antar daerah.

Dishub Sumsel dalam hal ini seperti bersuara “Payo Naek Kereta” dan slogan itu tidak sembarangan. Mereka melakukan pekerjaannya dengan baik dan memberikan pola pelayanan yang maksimal. Tak dapat dipungkiri bahwa stigma kereta yang dulu jelek kini jadi jauh lebih baik. Hal ini menunjang visi dan misi Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru untuk mewujudkan Sumsel Maju untuk Semua. Karena kemajuan bukan hanya terlihat pada pembangunan saja melainkan juga dari ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang bagi masyarakat Sumatera Selatan dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *