Merapikan cuitan yang terekam
Hola….
Setelah beberapa menit menatap layar laptop, ada rasa ingin membayar “hutang” tulisan untuk hari-hari yang telah terlalui dengan sadarnya eh sadar gak ya ? -.-“. Jadi, masih dari sumber “kitab” yang sama, setelah dilihat2 tulisan-tulisan saya banyak dipengaruhi kegalauan dan tentang alam. Yah, setidaknya itu memberikan inspirasi. Oleh karena itu banyak ditemukan kata-kata yang hampir-hampir mirip sih, dan tulisan ini salah satunya dilatarbelakangi oleh “Bullying” oleh teman-teman saya T.T. Terus kalau di inget2 yah banyak juga yang membully saya, dan kadang sampai sekarang masih -.-” dan seriously bullying itu pernah membuat saya stress sampai turun berat badan dan dipenuhi ketakutan sehingga muncul rasa minder, low self esteem dan tidak tahu harus kemana dan bagaimana akhirnya banyak dipendam sendiri dan nulis.
Andai saya tahu disinilah peran guru BK (Bimbingan Konseling) bisa menjadi seseorang pendengar dan mengurangi beban dihati, tetapi yang saya tahu tugas guru BK memanggil “Anak-anak nakal dan bermasalah” jadi sudah menjadi streotype kalau dipanggil guru BK itu buat mereka yang “bermasalah”. Okay, jadi agak sedikit flashback ketika SMA ada guru BK yang muridnya cerita eh dia cerita lagi dikelas, OMG….dan mungkin ini menjadi alesan para murid “males” cerita ke guru BK karena asas kerahasian tidak terjaga. Baiklah, sedikit intermezo dan ini hasil kisah yang terekam #7
” Mengapa orang hanya bisa menertawai, dengan segala dilema yang tidak bisa diterima oleh logika. Jika sebuah hinaan yang kau lontarkan, dapatkah hatimu terpuaskan?. Adakah caramu yang lebih baik seandainya suatu saat, keadaan berubah dan berbalik kepadamu, dirimulah yang ditertawai lalu apa yang akan kau rasakan?”.